Antasari Azhar: Ini Bukan Azab
Edisi: 51/38 / Tanggal : 2010-02-14 / Halaman : 90 / Rubrik : LAPUT / Penulis : L.R. Baskoro , Sutarto,
SEKITAR sepuluh bulan sudah Antasari Azhar menghuni sel tahanan narkoba Kepolisian Daerah Metro Jaya. Di sel berukuran 3 x 4 meter itu tak banyak yang ia lakukan. Untuk menghabiskan waktunya, ia membaca buku agama serta hukum. Dan, dia menulis. âSaya berencana menulis buku tentang pemberantasan korupsi,â katanya.
Kamis pekan ini majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akan menjatuhkan vonis padanya. Januari lalu, jaksa menuntut hukuman mati terhadap Antasari. Jaksa mendakwanya terlibat pembunuhan berencana terhadap Nasrudin Zulkarnaen.
Selasa pekan lalu, setelah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, wartawan Tempo L.R. Baskoro dan Sutarto melakukan wawancara khusus dengan Antasari.
Berikut ini petikannya.
Bagaimana Anda menanggapi dakwaan jaksa?
Dari beberapa simpul fakta yang ada, terlihat semuanya menggantung. Misalnya kejadian di Hotel Gran Mahakam. Kenapa Rhani merekam? Pasti ada maksudnya. Yang aneh lagi, Nasrudinâsuaminyaâyang mengantar, justru pura-pura tidak tahu Rhani bersama saya. Banyak kejanggalan dan keanehan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…