Abrakadabra Tssb, Ludah, Lalat

Edisi: 48/17 / Tanggal : 1988-01-30 / Halaman : 108 / Rubrik : INA / Penulis :


PORKAS boleh ganti kulit, walau undian yang dikaitkan dengan sepak bola itu tak habis. Misalnya Tumbur Sianturi. Kepala Sekolah di sebuah SD di Bangun Sari, Kisaran, Sumatera Utara, ini demam Porkas kelas berat. Kendati tak pernah meraup kemenangan, Tumbur tak mundur.

Termasuk menahan gaji para guru. Bila diminta, dengan cepat laki-laki berusia 52 tahun itu berkilah. "Kalian, kok, tak sabar. Nanti gaji itu saya bayar dua kali lipat."

Tapi petualangan pak guru itu mesti berakhir. Kepala Dinas P & K Asahan, Mander Rambe, diam-diam awal Januari lalu sidak ke Bangun Sari. Di situ yang ditemui hanya sejumlah pengajar. Tumbur sendiri raib. Keruan, Mander bagai kebakaran jenggot. "Pak Kepsek nongkrong di warung itu," celetuk seorang guru.

Tumbur dijumpai sedang asyik merapal huruf-huruf Porkas. Jadi, apa yang disinyalir Mander selama ini bukan omong kosong. Bawahannya benar-benar sudah lupa daratan. Satu bukti lagi. Di laci meja Tumbur juga dijumpai puluhan kupon Porkas.

"Saya bukan melarang Porkas. Hanya menertibkan bawahan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Doa Polisi
1994-05-14

Kapolres padang letkol nazwar rismadi,44, melakukan operasi doa untuk sopir-sopir angkutan umum. meskipun kendaraan laik…

D
Doa Empat Istri
1994-05-14

Haji achmad fadeli, 53, terpaksa melakukan poligami meskipun ia tak setuju dengan cara itu. istrinya…

N
Ngok setelah Vonis
1994-04-16

Basri, 33, terpaksa mendekam beberapa hari di penjara. ia diadukan istrinya ke polisi karena tak…