Dolar Di Akun Emir
Edisi: 53/38 / Tanggal : 2010-02-28 / Halaman : 35 / Rubrik : NAS / Penulis : Philipus Parera, ,
MAP plasik hitam lumayan tebal itu beredar dari tangan ke tangan di ruang rapat kantor majalah Tempo, Jakarta, Selasa pekan lalu. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Emir Moeis tengah menunjukkan bukti tabungan dan investasinya di Bank Century sejak 2004. âMudah-mudahan setelah ini saya tidak ditulis-tulis lagi,â katanya.
Ditemani rekan satu partainya Firman Jaya Daeli, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu berkunjung. Dia menjelaskan duduk perkara rekening giro valas miliknya di Bank Century. Soalnya, dalam dokumen Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang bocor ke wartawan dua pekan lalu, Emir disebut-sebut menerima dana valas secara tidak sah.
Tempo mula-mula membaca sadurÂan laporan PPATK itu di akun Facebook milik seorang wanita bernama Nuky Andria. Data transaksi yang konon adalah laporan PPATK kepada Panitia Khusus Hak Angket Bank Century itu mencatat ada setoran tunai berkali-kali ke rekening ZEMâsingkatan dari Zedrick Emir Moeisâdi Bank Century selama 2007-2008.
Lazimnya, jika nasabah ingin menyetor tunai ke rekening miliknya di bank, ia pasti menyerahkan fisik uang yang hendak ditabung. Dalam kasus Emir tidak demikian. Semua uang yang masuk ke rekening Emir berasal dari kas valas Bank Century sendiri. Inilah yang mencurigakan.
Sepanjang 2007 hingga November 2008 aliran dana yang mencurigakan ini mencapai US$ 337.092. Itu belum termasuk penyerahan tunai US$ 217.400 yang tidak tercatat di pembukuan Century periode 2008.
Siang itu Emir bercerita telah menjadi nasabah Century sejak 2004. Selain mempunyai rekening giro valas, dia juga memiliki giro rupiah, tabungan rupiah, dan deposito rupiah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?