Quran Sebagai Perantara Penelitian
Edisi: 09/18 / Tanggal : 1988-04-30 / Halaman : 80 / Rubrik : AG / Penulis :
TIGA belas tahun sudah umur Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, Departemen Agama. Tapi metodologi penelitian agama, yang pada 1975 dicari oleh para peserta Program Studi Purnasarjana IAIN, di Yogya, belum juga selesai diperbincangkan.
Ketika Universitas Muhammadiyah Malang menyeminarkan lagi soal itu, menjelang puasa lalu, suasananya kembali semarak. Sekitar 12 makalah disajikan kepada 80 peserta, 27 di antaranya doktor.
"Kita mencari metodologi penelitian agama yang tepat-terap," kata Muhajir Effendy, dari panitia seminar. Sedang eks Menteri Agama Mukti Ali (masih guru besar di IAIN Yoya) menakui, di negeri ini penelitian agama memang belum berebak. Pengganjal utama, karena metodologinya belum ada. Tapi ada kecenderungan: sekarang ahli ilmu sosial mempelajari agama, dan ahli agama mempelajari masalah sosial. Mahasiswa IAIN sudah pula mulai keranjingan membaca sosiologi.
Memang tak mudah untuk meneliti agama. Agar jalannya lancar dan ilmiah - jelas perlu metode tersendiri. Apalagi agama sebagai refleksi iman, itu terungkap dalam kehidupan. Tapi agama bukan sekadar jawab dari ketidaktahuan bahkan misteri yang menafikan jawab yang selesai. Karena itu, penelitian bukan saja ditujukan pada agama, juga terhadap refleksi agamis. Dan itu dalam situasi kongkret dengan tidak membuang sikap agamis.
Lantas: sungguhkah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…