Dari Anggur Afrika Sampai Tukang Pijit

Edisi: 01/39 / Tanggal : 2010-03-07 / Halaman : 81 / Rubrik : TAR / Penulis : Pramono, Ismi Wahid ,


BUKU bersampul corak batik cokelat itu nyaris rusak. Serpihan kertas terlihat saat buku itu dikeluarkan dari bungkus berbahan pencegah asam. Sebagian dari 1.151 halamannya lepas dari jilidan, sebagian lagi tak utuh. Berwarna kuning kecokelatan, kertas Eropa yang digunakan sudah kaku dan getas. Tulisan pegon, modifikasi aksara Jawi untuk menulis bahasa Arab, sudah mblobor dan tembus ke halaman lain.

Bambang Hernawa, anggota staf Bagian Koleksi Khusus Naskah Kuno Perpustakaan Nasional, pun tak berani membuka buku itu. ”Kalau dibuka dengan jari saja, kertasnya tambah rusak,” katanya. Di Babad Dipå Nìgårå itulah, sejarah hidup Raden Mas Ontowiryo alias Pangeran Diponegoro tercatat. Orang yang begitu ditakuti Belanda—sampai Belanda berpura-pura mengajak berunding untuk bisa menangkapnya.

Diponegoro menulis otobiografi saat dibuang pemerintah Hindia Belanda ke…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05

Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…

Y
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29

Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…

B
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04

Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…