Bukan Pidato Rahasia Dapur
Edisi: 02/39 / Tanggal : 2010-03-14 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Philipus Parera , ,
MENGENAKAN kebaya hijau berselendang kuning, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati duduk di jejeran depan. Di sampingnya tercogok Menteri Perindustrian Mari Elka Pangestu. Kamis malam pekan lalu semua anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, termasuk Wakil Presiden Boediono, hadir di Istana Merdeka.
Malam itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato menanggapi keputusan akhir DPR berkaitan dengan kasus bailout Bank Century. "Saya sangat menghormati- proses politik yang telah berlangsung di DPR," kata Presiden di awal pidato-nya. Dia memulai dengan membahas demokrasi. Menurutnya, demokrasi yang baik harus mematuhi prinsip rule of law dan rule of reason. Demokrasi yang tidak saja merayakan kebebasan dan kemerdekaan, namun juga menghormati hukum dan ketertiban.
Setelah itu, Yudhoyono membahas keputusan akhir Panitia Khusus Hak Angket Bank Century. Mula-mula dia menyatakan lega karena Panitia Khusus tak menemukan bukti adanya aliran dana Century ke pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu atau ke-pada partai tertentu. Jelas ini ber-kait-an dengan tuduhan bahwa dirinya dan Boediono serta Partai Demokrat turut menikmati dana bailout Century secara ilegal. "Ke depan, kita harus menghentikan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?