Melacak Jejak Di Mercantile Club

Edisi: 10/18 / Tanggal : 1988-05-07 / Halaman : 93 / Rubrik : EB / Penulis :


SIAPA cepat, dia dapat. Bunyinya klise, tapi buat usahawan yang ingin maju, prinsip ini harus dipegang teguh. Hanya saja yang terjadi di kalangan pengusaha Indonesia malah sebaliknya. "Pengusaha kita sangat lamban dalam merebut peluang," kata Christianto Wibisono, Direktur Pusat Data Bisnis Indonesia.

Ia berani bicara begitu, setelah melihat nilai ekspor Indonesia ke Amerika, yang dari tahun ke tahun tidak menunjukkan kenaikan berarti. Padahal, awal tahun depan, empat macan Asia, Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura, positif dicoret dari daftar eksportir barang-barang yang tercantum dalam GSP.

Artinya, setelah pencoretan itu, keempat harimau tak berhak lagi atas pembebasan maupun pemotongan bea masuk yang selama ini dinikmatinya. Dengan demikian, terbukalah peluang yang sudah seharusnya dimanfaatkan sedini mungkin oleh pengusaha Indonesia. Tepatnya lagi, mereka sudah harus memasang kuda-kuda untuk menggantikan posisi keempat macan tadi.

Hal itulah yang mengilhami Chris, dalam rencana memberikan "Briefing khusus untuk Top Executive", pekan depan. "Ini briefing, bukan seminar yang isinya hanya omong tok, sementara pesertanya tidak mendapatkan apa-apa," ujar Chris.

Briefing yang akan diikuti oleh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…