Kado Sweet Seventeen
Edisi: 03/39 / Tanggal : 2010-03-21 / Halaman : 48 / Rubrik : OR / Penulis : Irfan Budiman , ,
Penonton berjubel datang ke Stadion Pod Dubnom di Zilina. Padahal, di kota terbesar keempat di Slovakia yang terkenal sebagai daerah industri sekaligus pendidikan itu, hanya digelar pertandingan uji coba, awal Maret silam. Slovakia menjamu Norwegia.
Hasil akhirnya jelek. Tim tuan rumah kalah 0-1. "Sebenarnya kami punya peluang, tapi mereka tim dengan kualitas yang bagus," kata Marek Sapara, gelandang Slovakia. "Seharusnya kami bermain lebih efektif."
Vladimir Weiss, 46 tahun, sang manajer, tentu kecewa dengan skor itu. Namun dia tetap bergembira. Datangnya para penonton yang jadi penyebab. Menurut dia, sepak bola berhasil merebut hati Slovakia setelah sekian lama-boleh dibilang-diabaikan.
Masyarakat di negeri ini memang lebih akrab dengan permainan hoki es. Di kancah ini, mereka jagoan. Pada 2002 tim hoki es mereka menjadi juara dunia. Sepak bola? Maaf saja!
Titik balik itu terjadi pada Oktober tahun silam. Saat itu mereka memastikan lolos ke Afrika Selatan, setelah menang melawan Polandia. Weiss seperti melambung ke langit ketujuh. "Kami berhasil. Perjuangan ini membuat sepak bola mendapatkan tempat di hati masyarakat," katanya.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…