Terpasung Di Kampung Halaman

Edisi: 04/39 / Tanggal : 2010-03-28 / Halaman : 56 / Rubrik : IMZ / Penulis : Bina Bektiati, ,


DAERAH itu bernama Gudang Tama. Dulu, pada 1950-an, kawasan yang letaknya sekitar tiga kilometer dari pusat Kota Singkawang itu merupakan pabrik pengasapan karet. Tama adalah nama seorang juragan karet etnis Cina yang membuka usaha di daerah itu. Perusahaannya terhitung maju sebelum pecah Gerakan 30 September 1965. Tama punya beberapa gedung di daerah pusat Kota Singkawang—ketika itu masih menjadi bagian dari Kabupaten Sambas—yang bekas-bekasnya masih ada hingga saat ini. Bangunan-bangunan miliknya, yang entah bagaimana status kepemilikannya kini—menjadi sarang burung walet.

Kekayaan keluarga Tama memang tinggal kenangan. Begitu juga keluarga-keluarga yang dulu pernah memiliki usaha dagang di Singkawang. Menurut F.X. Asali, tokoh masyarakat Cina di Kalimantan Barat yang baru menerima Pluralisme Award, keluarga kaya yang sudah memiliki usaha dagang, seperti kopra, karet, garam, dan impor beras, sebagian besar tak terlacak setelah buntut dari ”pembersihan” orang-orang yang dicurigai sebagai anggota Partai Komunis Indonesia setelah Gerakan 30 September 1965. Asali sendiri, yang di masa bergolak itu bekerja sebagai wali Direktur Sinar Kapuas, perusahaan yang bergerak di bidang impor beras dan ekspor kopra, dua kali diinterogasi tentara. Adapun bosnya, yang etnis Cina, memilih pergi ke luar negeri.

Bagi orang-orang yang mampu—rata-rata pedagang—mereka bisa punya pilihan meninggalkan Indonesia setelah 1966. Namun, bagi sebagian besar warga Cina, mereka harus terusir dari kampung-kampung tempat mereka tinggal berbaur dengan etnis Dayak dan Melayu. Bahkan banyak yang sudah menikah dengan etnis Dayak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20

Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegara­wan, sumbangan terbesar…

I
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20

Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…

K
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20

Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…