Migrasi Tembok Grafiti Ke Galeri
Edisi: 04/39 / Tanggal : 2010-03-28 / Halaman : 64 / Rubrik : SR / Penulis : Kurniawan , ,
ADA sekitar lima tembok terpisah yang berjajar di tikungan simpang tiga dekat Pasar Burung di Jalan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di tembok-tembok itulah Darbotz menggambar cumi-cumi raksasa dengan sungut-sungut yang mengular âsambung-menyambungâ di setiap tembok, seakan memeluk tikungan itu. Cumi itu digambar pada malam sebelum pembukaan pameran tunggal pertamanya, Monster Goes Out at Night, di D Gallerie, persis di seberang pagar itu, pada Jumat, 5 Maret lalu.
Usia monster cumi itu cuma semalam. Esok siangnya grafiti tersebut sudah dibersihkan. Seorang petugas menimpanya dengan cat tembok putih, tapi sisa gambar cumi masih membayang. âKalau enggak dihapus, saya dimarahin Pak Camat,â kata sang petugas saat ditanya Darbotz.
Dalam tradisi grafiti, memutihkan tembok sebenarnya sebuah kekeliruan. Tembok putih bersih justru bikin gatal tangan para seniman jalanan untuk memberikan sentuhan keindahan dengan cat semprotnya. Buktinya, beberapa hari kemudian tembok putih itu sudah kembali penuh gambar. Kali ini berisi coretan nama-nama geng dan sekolah. âDaripada dicoret-coret begitu, kan mending digambar,â kata Darbotz sambil memandang bekas âkanvasâ-nya itu dari kaca jendela Cengkeh Cafe, yang berada di samping ruang pamerannya, pada Senin pekan lalu.
Darbotz adalah panggilan pemuda yang pekerjaan resminya desainer sebuah perusahaan iklan di Jakarta. Nama itu merupakan pelesetan dari julukan seorang gurunya di sekolah menengah pertama. Hingga kini dia enggan mempublikasikan jati diri aslinya. Di dunia bawah tanah, orang memang biasa menggunakan nama panggilan. âItu untuk mengantisipasi kalau terjadi apa-apa yang berkaitan dengan grafiti kami yang vandal atau ilegal,â kata Nsane5, seniman grafiti di Jakarta.
Selain dua orang itu, ada sekitar 20 seniman grafiti yang aktif dan cukup terkenal di Ibu Kota, seperti Wormo, Name2, Tutu, Fine, Bujangan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…