Kedelai Setelah Satu Dekade
Edisi: 05/39 / Tanggal : 2010-04-04 / Halaman : 95 / Rubrik : EB / Penulis : Padjar Iswara, Diki Sudrajat,
Delapan pekerja keluar-masuk gudang milik Subdivisi Regional Cianjur, Gudang Bulog Dramaga, Jalan Raya Dramaga, Bogor, Rabu siang pekan lalu. Mereka memanggul karung beras yang baru diturunkan dari sebuah truk. Karung beras berukuran 15 kilogram itu ditumpuk dan disusun menjulang tinggi hampir menyentuh atap gudang. Di gudang seluas lapangan basket ini, beras disusun dalam empat blok. Dua blok di depan dan dua blok lainnya berderet sejajar di belakang. Susunan yang sama juga terlihat di tiga gudang lainnya. âTotal ada stok 400 ribu karung atau 6.000 ton beras tersimpan di sini,â kata Opom Adam, kepala gudang Perum Bulog Divisi Regional Jawa Barat, Subdivisi Regional Cianjur, kepada Tempo di Bogor pekan lalu.
Gudang yang berada di dekat kampus Institut Pertanian Bogor ini hanya menyimpan beras. Tapi tak lama lagi gudang itu, juga gudang Bulog di sejumlah daerah, akan menyimpan pula kacang kedelai. Kini Bulog sedang merintis rencana mengimpor kedelai untuk memenuhi permintaan pengusaha tahu dan tempe se-Indonesia. Realisasinya tinggal sejengkal saja. Pada Senin, 29 Maret 2010, Bulog, Gakoptindoâberanggotakan Koperasi-koperasi Pengrajin Tahu dan Tempe (Kopti)âdan Bank Bukopin akan meneken nota kesepahaman kerja sama pengadaan kedelai.
Bulog akan mengimpor kedelai dari sejumlah negara dengan pendanaan dari Bank Bukopin. âRencana itu masih terus dievaluasi,â kata Sekretaris Perusahaan Bukopin Tantri Wulandari. Nantinya kedelai itu diserap oleh ratusan ribu perusahaan tahu dan tempe anggota Kopti. Penasihat Forum Kopti, Aip Syarifuddin, kepada Tempo memaparkan, pada tahap awal Bulog akan mengimpor kedelai 360 ribu ton. âKami berharap pada Juni nanti kedelai pertama dari Bulog sudah diterima,â katanya. Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso menambahkan, setidaknya Bulog bisa memenuhi separuh dari kebutuhan kedelai anggota Kopti…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…