Pajak Baru Di Ladang Cokelat

Edisi: 06/39 / Tanggal : 2010-04-11 / Halaman : 107 / Rubrik : EB / Penulis : R.R. Ariyani,, Rusman Paraqbueq,


SYUKRI, petani Desa Kampung Baru, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, heran harga kakaonya turun. Tahun lalu, tengkulak membeli kakao setengah kering Rp 7.000 8.000. Kini mereka menghargai kakaonya Rp 5.000 seliter. "Kami hanya bisa pasrah," katanya Selasa pekan lalu.

Salah satu tengkulak, Edi, mengaku tidak bisa berbuat banyak. Harga beli kakao turun karena pengusaha besar di Pinrang hanya mau membeli dengan harga Rp 10 11 ribu dari semula Rp 12 14 ribu per liter. Harga kakao di Sulawesi Tengah juga jatuh dari Rp 22 ribu menjadi Rp 15 ribu. Jika semula petani bisa mendapat untung bersih Rp 5.000 6.000, "Kini harus jual rugi," ujar Ketua Asosiasi Petani Kakao Indonesia (Apkai) Sulawesi Tengah Hasanudin.

Anjloknya harga jual biji kakao ini ditengarai akibat kebijakan pemerintah memungut bea keluar hingga 15 persen sejak 1 April lalu. Para pembeli biji kakao, yang mayoritas eksportir, tak mau menanggung sendiri bea itu. Beban itu pun akhirnya ditanggung petani. Ditambah turunnya produksi akibat hama, kondisi petani…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…