Kemenyan Dari Penjaga Pintu

Edisi: 08/39 / Tanggal : 2010-04-25 / Halaman : 24 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Wahyu Dhyatmika, Ramidi, Anton Septian


MENJELANG pukul dua sore Rabu pekan lalu, ketegangan di lantai dua ruang rapat utama Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia meningkat. Para penyidik tahu, mereka hanya punya waktu kurang dari tiga jam sebelum masa pena hanan 1x24 jam tokoh itu berakhir. Pemeriksaan sejak malam sebelumnya tidak banyak membuahkan hasil. Dengan lihai, sang buruan berkelit, menepis setiap upaya polisi menjeratnya dengan pasal pidana.

Pria 65 tahun yang sedang diperiksa tim independen bentukan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri itu memang bukan orang sembarangan. Sejak tiba di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, sesaat setelah mendarat dari Singapura, dia sudah menunjukkan kelasnya. Meski agak pucat karena lelah dan sakit, dia masuk ke ruang pemeriksaan dengan dagu tegak. Tak ada tanda-tanda dia digiring sebagai pesakitan.

Tokoh itu adalah Sjahril Djohan. Mantan diplomat di Kementerian Luar Negeri itu punya pengalaman panjang di dunia intelijen. Dia juga sudah bertahun-tahun menjadi staf ahli di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Kabarnya, Sjahril kenal hampir semua petinggi di sana.

Waktu terus bergulir. Jarum jam makin mendekati angka lima. Jika tidak ada bukti kuat, demi hukum, Sjahril Djohan harus dilepas. Dia akan melenggang keluar sebagai orang bebas karena perannya dalam patgulipat perkara penggelapan pajak Gayus Tambunan tak bisa ditemukan. Memanfaatkan waktu yang tersisa, penyidik sibuk menyisir satu demi satu tumpukan dokumen yang mereka punyai. Lembar-lembar berita acara pemeriksaan para saksi sebelumnya dipelajari lagi.

Sjahril pun tampaknya tahu posisinya di atas angin. Setiap pertanyaan polisi dija wab dengan lugas dan tenang. ”Dia memang punya peran, tapi melanggar hukum atau tidak?” kata Hotma Sitompoel, pengacara Sjahril, yang setia mendampingi kliennya.

Lalu tibalah dokumen itu: bukti komunikasi antara Sjahril Djohan dan tersangka lain yang sudah mengaku terlibat dalam rekayasa kasus Gayus. ”Saat itu dia mulai goyang,” kata satu sumber Tempo. Sejumlah pengakuan pun meluncur. Tepat pukul lima, penyidik mengubah status Sjahril dari saksi menjadi tersangka.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…