Veto Chairul Di Gerai Prancis

Edisi: 09/39 / Tanggal : 2010-05-02 / Halaman : 123 / Rubrik : EB / Penulis : R.R. Ariyani , ,


CARREFOUR Express Menteng Prada, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, baru saja membuka jam operasinya, Jumat pagi pekan lalu. Belasan karyawan sudah sibuk bekerja. Tampak seorang karyawan sedang mengatur ulang produk di sejumlah rak. Beberapa karyawan lainnya mengecek ketersediaan barang.

Sepintas tak ada perubahan di gerai yang dulu bernama Alfa ini. Padahal, Jumat dua pekan sebelumnya, terjadi peristiwa penting. Trans Ritel, unit usaha Grup Para, mengakuisisi 40 persen saham PT Carrefour Indonesia milik Carrefour SA (Prancis). ”Nilai pembeliannya sekitar US$ 300 juta (Rp 3 triliun),” kata pemilik Grup Para, Chairul Tanjung, kepada wartawan di Jakarta pekan lalu. Sumber dana pembelian diperoleh CT—sapaan Chairul—dari pinjaman konsorsium empat bank, yaitu Credit Suisse, Citibank, GP Morgan, dan ING.

Seusai aksi korporasi itu, susunan pemegang Carrefour Indonesia tak banyak berubah. Carrefour Group Prancis tetap menguasai mayoritas saham sebesar 60 persen melalui Carrefour SA (39 persen), Carrefour Nederland BV (9,5 persen), dan Onesia BV (11,5 persen). Sisanya milik Chairul. Tapi, lantaran saham yang dikuasai oleh pemilik Bank Mega itu lumayan gede, Chairul menjadi komisaris utama. Dia mendapuk mantan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Purn.) A.M. Hendropriyono dan mantan Kepala Polri Jenderal (Purn.) Bimantoro. Tapi jatah direksi hingga kini masih kosong. ”Sedang diseleksi,” ujar Chairul.

Presiden Direktur Carrefour Indonesia Shafie Shamsuddin gembira Chairul Tanjung menjadi pemegang saham. Saking senangnya, dalam jumpa pers, dia mengenakan seragam Trans Corp. hitam. Sejatinya warga negara Singapura itu merupakan perwakilan Carrefour Prancis. Bagi Carrefour Group, bermitra strategis dengan Grup Para, yang punya banyak lini bisnis, akan banyak manfaatnya. ”Ini sinergi luar biasa,” ujarnya.

Kemitraan Trans…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…