Kelamense Kuning Bebercak Marun

Edisi: 10/39 / Tanggal : 2010-05-09 / Halaman : 66 / Rubrik : ILT / Penulis : Rudy Prasetyo , ,

PERJALANAN belasan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di belantara Borneo, lima tahun silam, kini berbuah manis. Hampir setengah bulan menyisir perbukitan seluas 500 hektare yang lokasinya dirahasiakan itu, 243 tumbuhan sejenis polong-polongan, palem, bambu, paku, dan anggrek berhasil terkumpul. Ratusan tumbuhan yang dianggap langka ini selanjutnya dibawa terbang menuju Taman Nasional Purwodadi, Jawa Timur, sebagai koleksi baru.

Sebagian tumbuhan memang sudah dikenal dan memiliki nama ilmiah, misalnya kantong semar raksasa atau genus Nepenthes menjadi ciri khas hutan hujan di Kalimantan Barat. Tapi sebagian lainnya—khususnya anggrek (Orchidaceae)—masih berpotensi menjadi spesies baru yang bisa memperkaya keanekaragaman hayati Indonesia. ”Ini harta karun yang terpendam,” kata ketua tim ekspedisi Deden Nudiana pekan lalu.

Benar saja. Meski butuh waktu panjang, akhirnya nilai harta karun itu pun mulai terkuak. April lalu, satu dari 15 jenis anggrek yang dibawa dari perbukitan di Kalimantan itu resmi diumumkan sebagai anggrek spesies baru setelah dipublikasikan juga di jurnal internasional Malesian Orchid Journal edisi Maret 2010. Namanya Dendrobium kelamense D. Metusala, P. O’Byrne, dan J.J. Wood. Penamaan diambil dari tiga peneliti asal Indonesia, Singapura, dan Inggris.

”Kelahiran” kelamense menambah panjang daftar keanekaragaman spesies anggrek yang dikenal di dunia. Untuk marga Dendrobium saja, kini diperkirakan ada 1.200 jenis anggrek. Dendrobium adalah salah…

Keywords: -

---

Foto Terkait