Kesepian Niniek L. Karim

Edisi: 10/39 / Tanggal : 2010-05-09 / Halaman : 92 / Rubrik : TER / Penulis : Seno Joko Suyono , ,


BUTIRAN pil itu ditimang-timangnya. Dua, tiga, empat, lima pil. Mungkin kemudian lebih dari 10 butir digenggamnya. Ia menghela napas. Bimbang. Mimik mukanya pucat. Di depannya segelas air putih. Ia menoleh ke kiri-kanan seolah tak yakin dengan apa yang akan diperbuatnya. Tangannya gemetar. Ia mengangkat gelas. Menatap sekali lagi butiran di tangannya. Matanya nanar. Ia lalu menenggak sekaligus tablet-tablet itu.

Itulah klimaks Request Concert, naskah dramawan Jerman, Franz Xaver Kroetz, yang dimainkan monolog tanpa kata oleh Niniek L. Karim di Teater Salihara. Adegan akhir itu mampu ditampilkan secara kuat oleh Niniek. Napasnya kemudian seolah-olah tersumbat. Badannya setengah kejang. Matanya kehilangan binar dan mulut terbuka.

Selama satu setengah jam Niniek menjelma menjadi sosok seorang wanita setengah baya dalam panggung yang ditata bagai interior rumah petak: antara kamar tamu, kamar tidur, dan kamar mandi berimpitan. Kita melihat sepanjang pertunjukan Niniek hanya melakukan aktivitas kecil sehari-hari, dari memasukkan sepeda motor, menyalakan kompor gas, menjerang air panas, membaca koran, membersihkan wajah dengan lotion dan kapas di depan cermin, lalu mengenakan rol rambut.

Kita tak tahu nama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…