Hydra Terorisme
Edisi: 14/39 / Tanggal : 2010-06-06 / Halaman : 126 / Rubrik : KL / Penulis : Noor Huda Ismail,, ,
SEJAK peristiwa bom Bali pertama, delapan tahun lalu, polisi telah menangkap tidak kurang dari 500 orang yang diduga terlibat terorisme. Sayangnya, meskipun tingkat keterlibatan dan motivasi berbeda, polisi nyaris menyamaratakan mereka sebagai âterorisâ yang membahayakan negara. Pendekatan seperti ini cen derung hanya bertumpu pada paradigma sempit âwho does whatââsiapa melakukan apa. Pakar terorisme keturunan Iran, Fathali M. Moghaddam, dalam From the Terroristsâ Point of View: What They Experience and Why They Come to Destroy (2006), menolak pendekatan itu.
Moghaddam menandaskan pentingnya kita melihat feno mena terorisme itu dengan pendekatan yang bertumpu pada paradigma âwhy and howâ (kenapa dan mengapa). Secara sederhana ia menyebut model pendekatan itu dengan istilah âstaircase to terrorismâ atau âtangga terorismeâ. Baginya, seseorang menjadi teroris melalui sebuah proses yang bertahap seperti orang naik tangga.
Polisi perlu mencokok tersangka teroris hidup-hidup untuk memahami proses ânaik tanggaâ itu: seseorang yang sangat taat beragama, mencintai anak dan istrinya, lalu berubah menjadi âterorisâ yang tega membunuh warga sipil.
Pendalaman terhadap dinamika setiap individu âterorisâ itu menjadi salah satu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…