Anas Urbaningrum: Doa Para Pinisepuh Itu Tajam

Edisi: 14/39 / Tanggal : 2010-06-06 / Halaman : 33 / Rubrik : NAS / Penulis : TIM Nasional, ,


Lewat persaingan seru, Anas Urbaningrum berhasil menjadi ketua umum partai. Dia menyi sihkan Andi Mallarangeng, Menteri Negara Urusan Pemuda dan Olahraga, yang semula difavo rit -kan karena dianggap mengantongi ”restu” Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Begitu pula Marzuki Alie, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat sekaligus mantan sekretaris jenderal partai, yang dianggap lebih senior.

Kendati berusia muda, 41 tahun, Anas sudah banyak mengecap pengalaman politik. Dia dibesarkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang melahirkan banyak tokoh nasional. Namun, di arena kongres, riwayat itu sempat muncul dalam nada miring. Anas dianggap disokong tokoh HMI, Akbar Tandjung, bekas Ketua Umum Golkar. Namun dia menepis semua tudingan itu. ”Benar-benar fiksi,” ujarnya.

Rabu pekan lalu, didampingi beberapa anggota tim suksesnya, Anas berkunjung ke kantor majalah Tempo. Selama dua jam lebih dia bercerita seputar Kongres Partai Demokrat dan menjawab semua pertanyaan dengan tangkas, meski beberapa kali dia meminta jawabannya diperlakukan sebagai informasi latar.

Anda siap untuk posisi lebih tinggi, misalnya menjadi presiden?

Posisi tak selalu menjadi definisi sukses. Definisi substantif dari keberha silan adalah ketika tugas dilaksanakan dengan baik. Jadi, yang paling penting, amanat kongres saya tunaikan sebaik mungkin. Selebihnya berjalan sesuai dengan aturan alam.

Apa karena pemilihan presiden masih jauh?

Tugas pokok ketua umum adalah menyukseskan pemilu legislatif dan presiden. Kongres mematok target 30 persen pemilu legislatif. Angka serius dan sangat tinggi dalam ukuran pemilu multipartai di Indonesia. Kalau pemilu le gislatif berhasil, saya kira itu prestasi sangat luar biasa. Jadi saya berkonsentrasi di sana. Soal siapa calon presiden kan ada rumus standar yang dipahami publik, yakni popularitas dan elektabilitas. Tak mungkin mengajukan calon presiden kalau tak dikenal, disukai, dan dipercaya publik. Siapa orangnya, partai akan menentukan yang tepat dan terbaik melalui kewenangan majelis tinggi.

Apa kunci keberhasilan Anda menjadi ketua umum?

Pelajaran yang bisa dipetik dari kongres adalah dukungan politik kuat serta otentik tak diperoleh secara ins tan. Kalau Anda datang tiba-tiba, dukungan lebih cair dan pertimbangannya bukan otentisitas. Saya merasakan bahwa dukungan itu merupakan kelanjutan atau fungsi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?