Jejak Patung Bali Di Tangan Darlun
Edisi: 14/39 / Tanggal : 2010-06-06 / Halaman : 90 / Rubrik : SR / Penulis : Nurdin Kalim,, Rofiqi Hasan ,
Tubuh-tubuh yang meliuk, menggambarkan gairah dan intensitas. Juga kemesraan dan kasih sayangâmeski acap kali memunculkan kesan jenaka. Aneka wujud itu adalah hasil dari upaya menangkap keragaman gerak untuk dibekukan menjadi karya yang merupakan pengubahan bentuk hingga ke titik paling ekstrem.
Begitulah kesan yang tertangkap dari deretan karya seniman patung I Wayan Darlun, yang dipamerkan di Museum Puri Lukisan Ubud, Bali, hingga 18 Juli. Deformasi atawa perubahan bentuk yang ekstrem bertebaran di sejumlah karya Darlun, antara lain Menari Kecak (2006), Sleeping Ganesha in 7 Positions (2006), Men Brayut (2007), dan Ni Bawang. âKarya itu menunjukkan keterampilan tingkat tinggi yang dimiliki pematungnya,â kata pengamat seni dan kolektor Oei Hong Djien, seperti tertulis dalam katalog.
Menurut Hong Djien, deformasiâyang sudah ada sejak zaman primitifâmerupakan elemen penting dalam karya patung tradisional Bali. Deformasi membuat bentuk lebih indah, menarik, dan kaya. âDeformasi adalah sisi kuat karya Wayan Darlun,â ujarnya.
Modal lain yang juga ampuh adalah ekspresi. Jika kedua elemen disatukan, hasilnya berupa patung yang sangat estetis dan penuh rasa. Ini bisa disimak dalam karya Darlun bertajuk I Ketut MarioâKebyar Duduk. Karya ini mengabadikan maestro penari Bali I Ketut Mario, pencipta tari Gebyar Duduk yang menandai revolusi tari di Pulau Dewata. Ciri estetika Bali, yakni keluwesan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…