Etik Kedokteran Dalam Pendidikan

Edisi: 05/19 / Tanggal : 1989-04-01 / Halaman : 34 / Rubrik : KSH / Penulis :

SEGELINTIR dokter berlaku tidak etis, mengapa? Dalam Lokakarya Pembakuan Pendidikan Etik Kedokteran September tahun lalu, ada banyak faktor yang dikemukakan sebagai penyebabnya. Sistem pendidikan etik kedokteran, misalnya, yang sudah usang dan perlu diperbaiki. Sistem itu condong menjadikan "rambu-rambu" etik sekadar sebagai bahan hafalan, yang dicerna secara kognitif melulu. Pelajaran kode etik yang seperti ini dinilai tak relevan lagi.

Dari penelitian yang dilakukan dr. Theodorus Immanuel Setiawan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, terbukti bahwa sinyalemen tersebut bukan tidak berdasar. Dengan penelitian selama 4 minggu (20 Juli s/d 13 Agustus 1987), dokter lulusan Universitas Tarumanegara ini membandingkan strategi instruksional lazim pendidikan etik kedokteran (yang lama) dengan strategi instruksional khusus (baru). Yang disebut terakhir ini dikembangkannya terhadap 158 mahasiswa kedokteran semester 7 FK Unair.

Setiawan kemudian menyusun penelitiannya dalam sebuah disertasi berjudul Pengaruh Strategi Instruksional dan Jenis Kelamin Mahasiswa Kedokteran terhadap Prestasi Belajar Etik Kedokteran. Disertasi ini dipertahankannya di depan sidang senat guru besar IKIP Jakarta Sabtu pekan lalu,…

Keywords: -

---

Foto Terkait