Proyek Dosen Idola

Edisi: 16/39 / Tanggal : 2010-06-20 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Oktamandjaya Wiguna, Joniansyah,


DALAM sebuah survei singkat, Didik Yandiawan menanyai teman sekelasnya, "Siapa dosen favorit Anda?" Hampir semua mahasiswa diploma III administrasi perpajakan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara itu menjawab seragam: Idris Herawan, pengajar mata kuliah pengadilan pajak.

Gaya mengajar Idris, 42 tahun, yang luwes dan penuh humor disukai mahasiswanya. Ia mengajar di dua tempat, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia. "Pak Idris mengingatkan kami agar tak tersangkut masalah seperti Gayus Tambunan," kata Didik, yang ditemui Tempo di kampusnya, Jumat pekan lalu.

Idris menguasai betul mata kuliah yang diajarkannya. Sebab, selain menjadi dosen, ia banyak bergaul dengan orang-orang di pengadilan pajak. Idris adalah pembantu panitera pengganti di Majelis 10 pengadilan khusus perpajakan itu.

Kenyataannya, Gayus Halomoan Tambunan, bekas pegawai golongan IIIa Direktorat Jenderal Pajak, tersangka kasus korupsi dan pencucian uang, yang dijadikan "contoh kasus" dalam kelas Idris, justru menunjuk sang dosen sebagai anggota komplotannya. "Dosen favorit" itu dituding ikut merekayasa kemenangan perkara banding pajak PT Bumi Resources, perusahaan batu bara Grup Bakrie. Kepada polisi, Gayus mengatakan menyerahkan US$ 500 ribu kepada Idris di parkir bawah tanah gedung Dhanapala, kompleks Kementerian Keuangan.

Pada 2008, Gayus diminta mengurus proses banding Bumi atas penetapan pajak dari pemerintah. Jika kalah di pengadilan banding, biduk utama armada kelompok Bakrie itu harus membayar ekstra Rp 100 miliar. Order datang dari Alif Kuncoro, makelar dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?