Culik, Mewaspadai Kejahatan Sindikat

Edisi: 17/39 / Tanggal : 2010-06-27 / Halaman : 39 / Rubrik : KRI / Penulis : Erwin Dariyanto, Jupernalis Samosir , Hamludin


KEDUA tangan Rosnita Wati memeluk erat Irfan Renaldo, seolah tak mau lepas dari pinggang bocah enam tahun itu. Ia mengaku masih mengalami trauma atas penculikan yang sempat menimpa putra bungsunya yang masih duduk di kelas satu sekolah dasar itu. ”Maaf, saya masih takut sekali,” kata Rosnita kepada Tempo, yang menyambangi rumahnya di Jalan Puri Indah, Kelurahan Rejo Sari, Kulim, Pekanbaru, Selasa pekan lalu.

Kecemasan Ros—begitu ia biasa dipanggil—berawal dari telepon Ujang, Senin menjelang tengah hari pekan lalu. Keponakannya itu mengabarkan, Irfan tidak ada di sekolah. Ros bergegas menyusul ke sekolah. Semua guru, orang di sekitar sekolah, dan sanak famili ditanyai tentang keberadaan Irfan. Tak satu pun memberikan petunjuk terang.

Selang dua jam, telepon seluler Ros berderit. Dari seberang terdengar suara keras seorang pria: ia mengaku menculik Irfan. Ros diancam agar tidak melaporkan penculikan ini ke polisi. Tubuh Ros lunglai begitu telepon ditutup. Tak sampai satu jam kemudian, si ”penculik” menghubungi kembali. Ia minta tebusan Rp 3 miliar, dengan ancaman keselamatan Irfan. ”Saya benar-benar lemas,” tutur Rosnita. ”Dari mana kami mencari uang sebesar itu?”

Di rumahnya yang bercat oranye tua dan bertembok pagar putih itu, keluarga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…