Karena Wasit Bukan Tuhan

Edisi: 19/39 / Tanggal : 2010-07-11 / Halaman : 49 / Rubrik : OR / Penulis : Tito Sianipar , ,


KERIUHAN pecah. Euforia dukungan bagi kesebelasan Inggris yang berhasil menyamakan kedudukan 2-2 melawan Jerman adalah penyebabnya. Sebagian besar pengunjung bar Mellys di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, merayakan gol Frank Lampard, pekan lalu. Ada yang berpelukan, ada juga yang sekadar tos. Bahkan suara gelas pecah dianggap menjadi bagian dari perayaan.

Sejurus kemudian, suasana meriah tadi mendadak antap. Wasit Jorge Larrionda asal Uruguay yang memimpin pertandingan babak 16 besar itu tak mengesahkan gol di menit ke-37 tersebut. Pertandingan berlanjut dengan skor 2-1 untuk keunggulan Jerman. Protes tak hanya di lapangan. Sebagian pendukung Inggris mengumpat di bar tempat Tempo ikut menyaksikan pertandingan tersebut. Cemoohan buat wasit tak hanya beterbangan di Mellys, tapi di seantero jagat.

Polemik tentang gol Lampard pun berkepanjangan. Keesokan harinya, segenap warga Inggris mengutuk ”kebutaan” wasit yang merugikan timnya. Dunia juga ikut berteriak. Pasalnya, bola tendangan Lampard jelas-jelas sudah melewati garis setelah membentur palang gawang. ”Jika skornya 2-2, hasil akhirnya akan berbeda. Saya kecewa,” kata Lampard. Dalam pertandingan itu akhirnya Inggris kalah 1-4.

Protes pun bermunculan. Lampard dan pelatih Fabio Capello dengan keras meneriakkan agar Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menerapkan goal line technology. Dengan teknologi ini, bisa dipastikan apakah bola sudah melewati garis gawang dengan bantuan sensor. Teknologi serupa sudah digunakan di berbagai cabang olahraga, seperti baseball, tenis, hoki, dan American football. ”Di mana teknologi itu ketika kita membutuhkannya untuk memastikan gol atau tidak?” kata Capello.

FIFA tak menanggapi protes itu. Pasalnya, sebelum Piala Dunia 2010 dimulai, Presiden…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…