Agus Martowardojo: Saya Tak Akan Pilih Kasih

Edisi: 19/39 / Tanggal : 2010-07-11 / Halaman : 133 / Rubrik : WAW / Penulis : Nugroho Dewanto, Padjar Iswara, M. Taufiqurohman


Dampak krisis ekonomi Eropa sebetulnya tak begitu terasa sampai ke Indonesia. Tapi Kementerian Keuangan memilih tetap waspada. Di antaranya dengan berharap Undang-Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan segera disahkan Dewan Perwakilan Rakyat. Inilah protokol yang penting untuk mengelola krisis. ”Krisis bisa terjadi setiap saat menimpa setiap negara,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo.

Tak salah pula bila pertemuan pemimpin 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia alias G-20 di Toronto, Kanada, pada 26-27 Juni lalu menjadikan krisis ekonomi Eropa sebagai sorotan utama. Forum itu, menurut Agus, yang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sana, telah mempercepat pemulihan krisis yang kerugiannya diperkirakan mencapai lima kali krisis Asia 1998.

Agus Martowardojo merendah, mengaku masih harus banyak belajar mengenai pekerjaan barunya. ”Organisasi Kementerian Keuangan juga begitu besar. Tapi, percayalah, saya akan belajar lebih cepat dari yang Anda bayangkan,” dia berkata sambil tersenyum.

Kamis pekan lalu, Agus menerima Nugroho Dewanto, Padjar Iswara, M. Taufiqurohman, Yandi M. Rofiyandi, dan fotografer Dwiyanto dari Tempo di kantor Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng. Tak tampak tanda kelelahan sehabis mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi G-20. Dengan bersemangat, ditemani segelas air putih, dia menjelaskan mulai reformasi birokrasi, Otoritas Jasa Keuangan, sampai dana aspirasi.

Bagaimana pertemuan G-20 mengantisipasi dampak krisis Eropa?
Acara G-20 itu sangat bagus. Dua puluh negara berdiskusi dan membuat rencana aksi sejak 2008 secara konsisten. Potensi kerugian krisis global sekarang ini bisa mencapai lima kali krisis Asia 1998. Forum ini membuat program sistematis, analisis, serta memberikan rekomendasi yang konkret dan terarah.

Seperti apa rekomendasinya?

Rekomendasi paling terarah adalah meminta negara dengan rasio utang dan defisit bujet yang terlalu tinggi bisa menurunkannya. Tapi di negara lain juga stimulus boleh dijalankan. Kombinasi ini membuat pertumbuhan dunia berjalan. Forum ini juga membuat rekomendasi untuk negara berkembang supaya menjaga pertumbuhan domestik, meningkatkan infrastruktur, dan menjalankan social safety net agar ekonominya terjaga.

Jadi ada keseimbangan antara negara maju dan berkembang….

Ya. Rekomendasi forum ini antara lain menjaga global balance. Dengan rekomendasi G-20, ada negara besar yang sekarang mengizinkan mata uangnya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…