Hary Tanoesoedibjo: Kami Akan Bertahan
Edisi: 20/39 / Tanggal : 2010-07-18 / Halaman : 109 / Rubrik : LAPUT / Penulis : TIM LAPUT, ,
PERSETERUAN Presiden Grup Media Nusantara Citra Hary Tanoesoedibjo, 45 tahun, dan Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut, 61 tahun, memanas. Lewat berbagai iklan di media, termasuk running text di tiga stasiun televisi yang kini di bawah kendali Hary, Global TV, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), dan Rajawali Citra Televisi Indonesia, pihak Hary berkukuh merekalah yang paling berhak atas kepemilikan TPI.
Hary menegaskan kepemilikan sahamnya di TPI berjalan sesuai dengan prosedur dan kesepakatan yang telah ia tanda tangani dengan Siti Hardijanti Rukmana. Master bisnis lulusan Carlton University, Kanada, ini juga menegaskan tak akan menjual 75 persen saham yang dibelinya dari Tutut. Kamis dua pekan lalu, didampingi sejumlah petinggi TPI, Hary datang ke kantor Tempo. Berikut ini wawancara Tempo dengan Hary.
Bagaimana sebenarnya perjanjian awal Anda dengan Tutut?
Pada 2002 kami dari PT Berkah Karya Bersama diminta membantu masalah keuangan yang dihadapi Mbak Tutut yang waktu itu sedang terlilit utang, baik utang pribadi maupun perusahaan. Kami memutuskan membantu, dengan limit US$ 55 juta. Kompensasinya, kami diberi 75 persen saham di TPI.
Selain US$ 55…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…