Jatuh-bangun Televisi Dangdut
Edisi: 20/39 / Tanggal : 2010-07-18 / Halaman : 110 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sutarto , ,
SETIAP pukul 19.00, Muhammad Athala Fawaztaqie duduk manis di depan pesawat televisi. Murid taman kanak-kanak itu selalu menunggu film animasi Upin-Ipin. "Kalau dipindah ke acara lain, dia akan menangis," kata Naning, ibu anak itu, Rabu pekan lalu.
Adalah stasiun televisi TPI yang me nayangkan cerita Upin-Ipin dan ka wan-kawan. Selama tiga puluh menit, tokoh anak kembar asal Malaysia itu meng hiasi layar kaca. Serial itu sudah diputar berulang-ulang tapi minat anak-anak menonton tetap tinggi. "Meskipun ceritanya itu-itu saja, anak saya selalu nonton," ujar warga di Peru mahan Sukun Pondok Indah, Malang, Jawa Timur, itu.
Sekretaris Perusahaan PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia Wijaya Kusuma Subroto mengakui program acara di TPI lebih banyak ditujukan untuk anak-anak dan wanita. "Kami menggarap pasar menengah ke bawah," kata Wijaya Kusuma kepada Tempo, Kamis pekan lalu.
Selain menayangkan Upin-Ipin, stasiun televisi yang bermarkas di kawasan Taman Mini, Jakarta Timur, ini memiliki beberapa program unggulan untuk anak-anak. Misalnya film animasi Animalia yang diputar setelah Upin-Ipin, serta film kartun Tom and Jerry dan Bernard Bear.
Wijaya mengakui TPI sekarang jauh berbeda dibandingkan dengan ketika pertama kali siaran pada 1 Januari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…