Ibarat Jeruk Makan Jeruk
Edisi: 21/39 / Tanggal : 2010-07-25 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Dwidjo U. Maksum, Sandy Indra Pratama, Puti Noviyanda
DI RUANG rapat kabinet terbatas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memotong presentasi Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Kepala Kepolisian Republik Indonesia itu belum selesai memaparkan kasus dugaan transaksi mencurigakan di rekening sejumlah perwira tinggi polisi. Ia mengatakan transaksi yang dipersoalkan merupakan data lama.
Menurut seorang pejabat yang meng ikuti rapat dua pekan lalu itu, Presiden mengatakan, "Ada data yang baru, tahun 2010." Pada data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, memang ada data transaksi mencurigakan yang dilakukan seorang perwira berpangkat inspektur jenderal pada Maret 2010.
Pada awal rapat, ketika wartawan diizinkan meliput, Presiden Yudhoyono memerintahkan Kepala Kepolisian un tuk mengusut tuntas persoalan ini. Rapat digelar buat merespons kontroversi mengenai rekening mencurigakan yang muncul setelah Tempo menerbitkan laporan utama "Rekening Gendut Perwira Polisi" pada awal Juli.
Menurut juru bicara kepresidenan ,Julian Aldrin Pasha, Presiden memerintahkan Kepala Kepolisian menyelesaikan soal ini. Tapi ia menambahkan, Presiden juga menyatakan tidak akan melakukan intervensi. Itu sebabnya, kata dia, Presiden menganggap belum perlu pembentukan tim independen dari luar kepolisian.
Berjanji menyelesaikannya dalam dua pekan, Markas Besar Kepolisian mengumumkan hasil "penyelidikan"-nya pada Jumat pekan lalu. Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?