Tersandung Warisan Ibu
Edisi: 21/39 / Tanggal : 2010-07-25 / Halaman : 111 / Rubrik : KRI / Penulis : Erwin Dariyanto , ,
DINA Mayasari, 42 tahun, dan Fajar Irawan, 43 tahun, tentu tak pernah bermimpi bakal berurusan dengan aparat hukum. Tinggal di Bogor, sehari-hari keduanya mengelola Yayasan Panti Sosial Permata Hati, panti asuhan dengan belasan anak asuh, peninggalan mendiang ibu mereka, Lily Rosliah.
Dina memimpin yayasan tersebut setelah Lily meninggal Oktober tahun lalu. Dina terpaksa mundur dari pekerjaannya di sebuah hotel berbintang di Jakarta demi mengurus panti. Saat itu, operasionalisasi Permata Hati sempat terbengkalai karena tak semua tenaga sukarela tetap membantu sepeninggal Lily.
Karena keterbatasan dana, Permata Hati memberikan kesempatan kepada sejumlah pihak, khususnya donatur, untuk mengasuh anak-anak tersebut. "Kami menyerahkan hak asuh sementara kepada orang yang telah kami kenal, baik keluarga maupun latar belakang ekonominya," kata Fajar Irawan, Kamis pekan lalu.
Tapi, siapa sangka, semua ini akhirnya membuat kakak-adik itu berurusan dengan kepolisian. Jumat dua pekan lalu, Dina diperiksa Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bogor.
Semua ini bermula dari laporan pengaduan Dyah Ayu Maliana, 35 tahun, ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia, akhir Juni lalu. Nana, begitu ibu satu anak itu biasa dipanggil, mengaku tidak bisa mengambil anak yang baru saja dia lahirkan atas bantuan biaya Permata Hati. "Bisa, tapi harus ditebus Rp 10…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…