Edhie Baskoro Yudhoyono: Saya Banyak Dosa
Edisi: 21/39 / Tanggal : 2010-07-25 / Halaman : 138 / Rubrik : WAW / Penulis : Yandi M. Rofiyandi, Yophiandi, , Sunudyantoro
DI usia yang belum genap tiga puluh tahun, Edhie Baskoro Yudhoyono memegang dua posisi politik penting di negeri ini. Tahun lalu dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan meraup 80 persen suara di daerah pemilihan Jawa Timur VII (Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, dan Ngawi), suara terbesar dalam pemilu legislatif 2009. Dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung pada Mei lalu, Ibas-begitu ia biasa dipanggil-didapuk menjadi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
Posisi Ibas sebagai sekretaris jenderal di partai pemenang Pemilihan Umum 2009 itu segera jadi omongan. Di arena kongres, Ibas adalah pendukung Andi Mallarangeng, pesaing ketua umum terpilih Anas Urbaningrum.
Toh, Ibas akhirnya menerima posisi strategis itu. Sabtu dua pekan lalu, dia tampil dan membacakan 134 pengurus baru dalam acara pelantikan pengurus Partai Demokrat 2010-2015 di Cibubur. Menjawab keraguan orang akan kemampuan politiknya, anak bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menjawab ringan, "Penilaian orang itu saya terima sebagai masukan sekaligus tantang-an."
Tak ada yang mengaitkan Ibas dan politik-kecuali bahwa ia anak bungsu Presiden Yudhoyono. Selepas sekolah menengah atas, pria kelahiran Bandung, 24 November 1980, ini meneruskan sekolah ke Curtin University of Technology, Australia. Dua tahun kemudian, 2007, dia melanjutkan ke S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura, dan meraih gelar master.
Selasa pekan lalu, Ibas menerima Yandi M. Rofiyandi, Yophiandi, Sunudyantoro, serta fotografer Suryo Wibowo dari Tempo di Gedung MPR/DPR, Jakarta. Berpakaian hitam-hitam, dia terlihat santai. Di ruang kerjanya, dia hanya didampingi seorang ajudan yang berdiri agak jauh dari tempat wawancara.
Ibas menjawab setiap pertanyaan dengan tangkas, diselingi obrolan tentang Piala Dunia. Ia jauh dari kesan pendiam seperti tertangkap kamera saat berkampanye dalam pemilihan presiden pada 2009. Waktu wawancara yang sedianya hanya tiga puluh menit pun molor menjadi satu jam lebih. Meski seperti diakuinya sendiri, "Saya terkenal sulit diwawancarai."
Dalam Kongres Partai Demokrat, Anda mendukung Andi Mallarangeng, mengapa kemudian menerima posisi sekretaris jenderal di bawah Anas Urbaningrum?
Kongres kedua Partai Demokrat sudah selesai dengan baik, lancar, demokratis, dan tertib. Memang saya mendukung Andi Mallarangeng. Saya dekat dengan Bang Andi sejak dia menjadi juru bicara presiden. Dalam kong-res, saya 100 persen mendukung Bang Andi. Tapi, ketika semua selesai, kita melakukan konsolidasi dan kembali jadi satu. Kita dukung calon yang menang untuk kebesaran partai. Saya menerima tawaran Mas Anas tentu saja melalui dasar pemikiran mendalam.
Di kongres, kabarnya, Anda menolak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…