Memudarnya Opera Batak
Edisi: 23/39 / Tanggal : 2010-08-08 / Halaman : 67 / Rubrik : LAY / Penulis : Soetana Monang Hasibuan, ,
Tak seperti wayang bangsawan, opera Batak masih bisa berpentas, meski tak kerap. "Minggu ini saya main di Tiga Dolok," kata Alister Nainggolan, 58 tahun, satu dari dua maestro opera Batak di Sumatera Utara, dua pekan lalu. Maestro lainnya adalah Zulkaidah Boru Harahap, 63 tahun.
Alister dijuluki "Fort de Kock" dari Medan. Dia dan Zulkaidah dulu sama-sama bergabung dalam rombongan Opera Batak Serindo (Seni Ragam Indonesia) pimpinan Tilhang Gultom, yang berjaya selama 1960-1970-an. Asal-usul teater rakyat keliling ini masih kabur, tapi awal keberadaannya sering merujuk pada pertunjukan awal Ti lhang di pedalaman Tapanuli Utara pada 1920-an. Nama opera Batak disematkan Diego van Biggelar, misionaris Belanda yang datang ke Pulau Samosir pada 1930-an.
Di kelompok…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…