Agar Djaka Lodang Lebih Kondang
Edisi: 24/39 / Tanggal : 2010-08-15 / Halaman : 48 / Rubrik : MD / Penulis : Harun Mahbub,, Bernada Rurit ,
DARMO Hutomo, 70 tahun, boleh lega sekarang. Setiap pekan, Djaka Lodang rutin terkirim ke rumahnya di Paramaribo, ibu kota Suriname. Saat datang ke Indonesia tahun lalu, dia minta anak angkatnya mengirim majalah mingguan berbahasa Jawa itu rutin via pos. "Dulu hanya titip kenalan kalau sesekali ada yang mau kirim barang ke sini," katanya via sambungan telepon internasional, Rabu pekan lalu.
Darmo adalah warga Suriname keturunan Jawa, generasi ketiga. Baginya, selain menjadi sumber informasi yang akrab-karena berbahasa Jawa-tentang tanah leluhur, Djaka Lodang menjadi acuan bagaimana berbahasa Jawa yang "baik dan benar" sesuai dengan kaidah. "Untuk bahan mengajar," katanya. Maklum, dia juga mengajar bahasa Jawa di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Suriname.
Bahasa Jawa jadi salah satu bahasa populer di Suriname-15 persen dari sekitar 500 ribu total warga Suriname keturunan Jawa. Tapi bahasa Jawa yang berkembang di Suriname sudah mulai bergeser, terutama di kalangan penutur anak muda yang menggunakan bahasa taki-taki di kesehariannya. "Bahasa gaul, Jawa campur-campur," kata Darmo.
Bahasa Jawa "baru" ala Suriname itu dapat didengarkan dengan jelas pada puncak peringatan 120 tahun kedatangan pertama kuli kontrak dari Jawa ke Suriname, 9 Agustus ini, yang dikenal sebagai Hari Imigrasi. Saat itu, "Suriname Jawa" lintas generasi berkumpul di gedung Sana Budaya, Paramaribo. Terlihat generasi tua berbahasa Jawa relatif asli, sedangkan yang muda sudah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…