Ansyahrul: Memimpin Itu Keteladanan

Edisi: 24/39 / Tanggal : 2010-08-15 / Halaman : 58 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : TIM LIPSUS, ,

LELAKI yang telah 39 tahun bergerak di dunia pengadilan ini seolah memiliki naluri khusus buat menampik hal-hal yang tak begitu jelas asal-usulnya. Bertahun-tahun, pada hari-hari Ramadan, kantor-kantor pengadilan di Jakarta disibukkan oleh acara besar, melibatkan orang dalam jumlah besar: tarawihan bersama.

Apa boleh buat, karena acara tak tercantum dalam anggaran, panitia pun jadi "kreatif" menghimpun dana dari pelbagai kalangan. Curiga dana itu juga berasal dari sejumlah pengacara, lelaki itu pun mengeluarkan surat edaran: menghapus acara tarawih keliling. "Daripada semua orang dibuat repot, mending dihapus," katanya. Menghapus tarawih keliling hal pertama yang dilakukan ketika ia menjabat Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta, 30 Maret 2009. Tak lama berselang, ia juga menghentikan tradisi sowan kepada ketua pengadilan pada hari pertama Lebaran.

Ansyahrul, lelaki itu, kini 64 tahun, sadar betul bahwa pengadilan selalu punya daya tarik di mata banyak orang, dan mereka berusaha melindungi kepentingannya di lembaga itu dengan pelbagai cara. Berangkat dari pandangan itu, ia muncul dengan sejumlah gagasan serta kebijakan tentang etika para penegak kebenaran.

Menurut Bagir Manan, Ketua Mahkamah Agung 2001-2008, Ansyahrul adalah orang yang meletakkan dasar-dasar pengawasan hakim ketika menjabat Asisten Pengawasan dan Pembinaan Mahkamah. Dialah, kata Bagir, yang menyusun teknis pengawasan serta…

Keywords: -

---

Foto Terkait