Setelah Delapan Tahun Ngumpet

Edisi: 26/19 / Tanggal : 1989-08-26 / Halaman : 69 / Rubrik : MS / Penulis :


SETELAH konser Sikat Gigi di Bandung 8 tahun lalu, Harry Roesli dan DKSB nyaris hilang. Tiba-tiba mereka muncul dengan musik elektronik selama tiga hari--17 s/d 19 Agustus--di Gedung Kesenian Jakarta dengan bantuan teknologi MIDI (Musical Instrument Digital Interface).

Tidak hanya sekadar memainkan musik, Harry mencampurkan disiplin senirupa dan teater ke dalam paketnya. Ia menyuguhkan karya muslknya - sebagian besar dilaksanakan oleh komputer - dengan konsep multimedia.

Dimulai dengan bunyi yang mcngiris panggung terbuka. Nampak seabrek peralatan: 7 buah PC, 7 sound modul, 7 keyboard, 4 sound processor, 5 mixer, 3 drum machine, dan 2 reel. Harry duduk di belakang keyboard memakai blangkon, baju hitam, serta kain batik yang dipakai dengan gaya Bali. Di belakangnya beberapa anggota DKSB (Depot Kreasi Seni Bandung) memakai seragam serupa.

Juga ada layar dengan slide berwarna yang kemudian dilemparkan ke arah penonton. Langit-langit gedung GKJ seperti penuh dengan mosaik warna-warni, Sementara itu, dari arah belakang dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…