Perempuan Muda Di Jalur Narkoba
Edisi: 30/39 / Tanggal : 2010-09-26 / Halaman : 75 / Rubrik : KRI / Penulis : Erwin Dariyanto , ,
TAYANGAN berita kriminal menarik perhatian perempuan itu. Sebuah stasiun televisi menayangkan berita tertangkapnya seorang pria di Bandar Udara Polonia, Medan, karena menyelundupkan 1,5 kilogram sabu-sabu dan 12.500 butir ekstasi.
Menurut berita, pelaku menyimpan sabu selundupan pada dua bungkus kotak cakram padat, dua kotak susu, dan gulungan aluminum foil, tempat menyimpan multivitamin. Petugas membekuk saat pria itu melintas di pintu pemeriksaan. âCaranya kuno. Itu mudah diketahui petugas bandara,â kata perempuan bernama Elyana itu.
Akhir Agustus lalu, Tempo menemuinya di sebuah kantor di kawasan Cawang, Jakarta Timur. Elyanaâbukan nama sebenarnyaâadalah perempuan 37 tahun yang tak bersedia menyebut nama aslinya dengan alasan keamanan. âPanggil saja Ely,â ujarnya.
Ely bisa dibilang sudah kenyang makan asam garam soal memasukkan barang haram itu ke Indonesia. Delapan tahun sudah perempuan kelahiran Denpasar, Bali, ini malang-melintang dalam bisnis narkoba jaringan internasional, membawa masuk atau sebaliknya membawa keluar benda terlarang itu dari Indonesia. Belakangan ia ânaik pangkatâ. Ia dipercaya menjadi perekrut kurir.
Keterlibatan Ely di jejaring narkoba berawal pada 1999. Seorang pria kulit hitam bernama Alex menghubungi nomor telepon pribadinya. Pria itu mengaku mendapat nomor Ely dari telepon selulernya yang telah dijual. Tiga bulan setelah perkenalan itu, Alex menawari Ely pekerjaan sebagai public relations.
Job pertama, Alex minta Ely pergi ke Kathmandu, ibu kota Nepal. Dari sini lalu terbang lagi ke India, Pakistan, Thailand, Malaysia, Kamboja, Cina, dan Singapura. Semua urusan akomodasi sudah ditanggung. Ely tinggal berangkat. âSaya hanya diminta jalan-jalan, mencari hotel, dan melaporkan semua situasi tempat-tempat itu kepada Alex,â kata Ely.
Pulang ke Tanah Air, Ely diberi imbalan US$ 1.000 atau Rp 10 juta. Imbalan yang lebih dari lumayan untuk pekerjaan yang hanya jalan-jalan itu. Hingga bulan kelima, Ely baru sadar dirinya telah masuk jaringan bisnis narkoba. Dia berperan sebagai pembuka jalur yang akan dilalui oleh kurir pengantar narkoba.
Ely tak bisa keluar dari jaringan Alex. Belakangan, ia ditugasi merekrut kurir, mencari orang yang mau mengambil berbagai jenis narkoba dari luar dan dibawa ke Indonesia. Alex mengajarinya menjadi kurir ini lewat berbagai cara, antara lain memasang iklan lowongan kerja di media cetak lokal atau nasional. Iklan itu biasanya menawarkan posisi public relations atau pegawai freelancer. Di situ ia menulis syaratnya: good looking dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…