Putusan Molor Pesawat Xi'an
Edisi: 29/39 / Tanggal : 2010-09-19 / Halaman : 29 / Rubrik : EB / Penulis : Yandhrie Arvian,, Wahyu Muryadi ,
PERJALANAN dari Shanghai itu menelan waktu dua jam. Menaiki pesawat China Eastern, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mendarat di Xi'an, ibu kota Provinsi Shaanxi, menjelang siang. Dari Bandar Udara Internasional Xi'an Xianyang, ia masih harus melanjutkan perjalanan menuju Distrik Yanliang, satu jam dari pusat kota, dengan bus yang disediakan tuan rumah. Di situlah pabrik Xi'an Aircraft Industry Company Ltd. berada.
Mustafa punya agenda mustahak di Cina. Pada Ahad akhir Agustus lalu, dia berikhtiar melihat kondisi 13 pesawat MA-60 yang akan memperkuat Merpati Nusantara Airlines. Kunjung an ini sekaligus menyelesaikan pembelian pesawat komuter berkapasitas 50 penumpang yang sudah dua tahun terkatung-katung. "Saya ke sana menginspeksi kondisi pesawat. Ternyata sudah layak terbang," katanya. Direktur Utama Merpati Sardjono Jhony Tjitrokusumo ikut menemani. "Pak Menteri tidak mau ke Xi'an kalau saya tidak ada, karena nantinya pesawat itu buat Merpati," ujarnya, Selasa pagi dua pekan lalu.
Setiba di sana, Mustafa dan Sardjono disambut Wakil Presiden Xi'an Aircraft Gang Shao Hua. Dalam pertemuan itu, selain membicarakan urus an pesawat yang akan melayani rute pe rintis di wilayah timur Indonesia itu, Mustafa mengajak Xi'an ikut mengembangkan industri penerbangan di Indonesia, misalnya menjalin kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia. Manajemen Xi'an, kata seseorang yang ikut dalam rombongan, menyambut baik tawaran itu. Mustafa dan Sardjono ditemani manajer dari bermacam divisi di pab rikan pesawat pelat merah itu-lalu diajak berkeliling melihat pabrik. "Industrinya cukup bagus dan bonafide," kata Mustafa seusai kunjungan. Acara keliling pabrik seluas 300 hektare itu berakhir sore hari.
Persamuhan dilanjutkan dengan jamuan makan malam. Tapi, sebelum acara dimulai, Sardjono pamit pulang karena mesti terbang ke Shanghai, dilanjutkan ke Jakarta. Esok paginya, ia ada rapat dengan Panitia Kerja Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta membicarakan penerusan pinjaman luar negeri (subsidiary loan agreement) buat pembelian pesawat MA-60. Ketika itu, pembicaraan perjanjian…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…