Suryadharma Ali: Ahmadiyah Membawa Benih Pengganggu Kerukunan

Edisi: 29/39 / Tanggal : 2010-09-19 / Halaman : 99 / Rubrik : WAW / Penulis : Yandi M. Rofiyandi, Ahmad Taufik, Dwianto Wibowo


Berbicara seusai rapat gabungan di Gedung DPR, Jakarta, akhir Agustus lalu, Menteri Agama Suryadharma Ali membuat pernyataan mengejutkan. Dia mengatakan akan membubarkan Ahmadiyah setelah Lebaran ini. Pernyataan tersebut segera menuai kecaman. Bahkan ada yang menuding Suryadharma seperti menyiramkan bensin, yang dapat membakar situasi.

Toh, Ketua Partai Persatuan Pembangunan ini berkukuh pembubaran Ahmadiyah bertujuan melindungi ajaran Islam yang dianut mayoritas penduduk di negeri ini. Dia merujuk kepada surat keputusan bersama Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri, pada 2003. Menurut dia, Jemaat Ahmadiyah melanggar aturan itu karena tetap melakukan penyebaran ajaran.

Terhadap para pengkritik, Suryadharma menilai perbedaan pendapat sebagai hal yang wajar. Dia juga tak merasa sikapnya merupakan pengekangan terhadap kebebasan beragama. "Lagi pula saya tahu orangnya itu-itu juga," ujarnya dengan santai.

Sabtu dua pekan lalu, Suryadharma menerima Yandi M. Rofiyandi, Ahmad Taufik, dan fotografer Dwianto Wibowo dari Tempo di kantornya. Ditemani Sekretaris Jenderal Bahrul Hidayat, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nazaruddin Umar, dan beberapa direktur jenderal lainnya, dia menjawab pertanyaan dengan tangkas.

Mengapa Anda mengatakan akan membubarkan Ahmadiyah?

Ada beberapa latar belakang mengapa saya membuat pernyataan itu. Pertama, perlindungan terhadap pokok ajaran Islam yang diyakini oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Kedua, menghentikan kegiatan penodaan dan pelecehan terhadap agama. Ketiga, kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku. Lalu, dalam rangka menciptakan kerukunan beragama dari benih-benih perpecahan di antara sesama penganut agama.

Apa yang dimaksud perlindungan terhadap pokok ajaran?

Sebagaimana diketahui bahwa Ahmadiyah menyebut dirinya sebagai penganut agama Islam, tapi memiliki perbedaan yang prinsipiil dengan ajaran agama Islam, antara lain berkaitan dengan nabi. Bagi Ahmadiyah, Nabi Muhammad bukanlah nabi terakhir. Kedua, adanya kitab lain selain Al-Quran, yaitu Tazkirah. Kitab Tazkirah itu sangat bertentangan dengan ajaran Islam maupun ajaran agama lainnya.

Mengapa Ahmadiyah dianggap melakukan pelecehan dan penodaan agama?

Dengan perbedaan prinsipiil itu, ada pihak yang merasa dilecehkan. Ada pihak yang merasa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…