Terseret Durian Runtuh

Edisi: 28/39 / Tanggal : 2010-09-12 / Halaman : 26 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Budi Setyarso, Arif Zulkifli, Wahyu Dhyatmika


AMPLOP putih 20 sentimeter bertulisan "Daniel Tandjung" disorongkan ke politikus Partai Persatuan Pembangunan itu. Pembawa amplop, Endin A.J. Soefihara, koleganya di fraksi partai yang sama, mengatakan, "Ini ada rezeki, durian jatuh: travellers cheque lima ratus juta."

Daniel, kini 76 tahun, baru tiba di Gedung Dewan pada Rabu, 9 Juni 2004. Bertemu di Gedung Nusantara I, Endin mengajak Daniel mampir ke ruang kerjanya sebagai sekretaris fraksi. Malam sehari sebelumnya, Komisi IX yang membidangi Keuangan dan Perbankan, tempat kedua politikus menjadi anggota, baru saja memilih Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.

Kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Daniel mengatakan segera menerima amplop. "Terima kasih, tapi ini dari mana?" ia bertanya. Endin menjawab, "Dari seseorang yang telah menitipkan kepada saya." Daniel bertanya lagi, "Siapa?" Koleganya itu menjawab: "Dari Miranda." Anggota Dewan periode 1999-2004 itu mafhum dan segera kembali ke ruangannya dengan menggenggam "durian jatuh" itu.

Empat tahun setelah serah-terima amplop, skandal penyuapan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior terbongkar. Adalah Agus Condro Prayitno dari PDI Perjuangan yang membuka suara. Diperiksa sebagai saksi untuk kasus lain di Komisi Pemberantasan Korupsi pada Agustus 2008, ia mengaku menerima 10 lembar cek, sehari setelah pemilihan. Ia yakin, cek Rp 500 juta itu imbalan dari pendukung Miranda yang dimotori rekan-rekan fraksinya.

Agus mencairkan empat lembar cek pada 10 Juni 2004. Duitnya dipakai membeli sedan Mercedes-Benz. Tiga hari kemudian, ia mencairkan enam cek di Batang, Jawa Tengah, kota asalnya. Duit dimasukkan ke rekeningnya dan rekening istrinya. Ketika diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, ia menyerahkan buku tabungannya. Dengan bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, jejak cek pun bisa ditelusuri. Nomor seri cek dan kantor penerbitnya terendus dengan cepat. Aliran duit ke Senayan menjadi terang-benderang.

Pengakuan Agus menyeret empat bekas koleganya di Komisi Keuangan DPR: Dudhie Makmun Murod dari PDI Perjuangan, Endin Soefihara dari Partai Persatuan Pembangunan, Hamka Yandhu dari Partai Golkar, dan Udju Djuhaeri dari Fraksi TNI/Polri. Di pengadilan, Dudhie, Endin, dan Udju dihukum masing-masing dua tahun. Adapun Hamka dua setengah tahun.

Berbekal putusan itu, Rabu pekan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan 26 anggota Komisi Keuangan Dewan 1999-2004 sebagai tersangka. Sebanyak 14 orang dari PDI Perjuangan, 10 dari Partai Golkar, dan 2 orang dari Partai Persatuan Pembangunan. "Barang bukti yang dibutuhkan sudah cukup kuat," kata Bibit Samad Rianto, wakil ketua komisi itu.

Agus Condro dan Daniel Tandjung masuk daftar tersangka. Begitu juga dengan Panda Nababan, sekretaris Fraksi PDI Perjuangan ketika itu, dan T.M. Nurlif, mantan anggota Fraksi Partai Golkar, kini anggota Badan Pemeriksa Keuangan. Paskah Suzetta, mantan wakil ketua komisi dan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan, pun menjadi tersangka.

Adapun tiga tentara yang sudah ditetapkan menjadi tersangka sebelumnya, yakni Darsup Yusuf, R Sulistiyadi, dan Suyitno, diserahkan ke Markas Besar Tentara Nasional Indonesia. Hingga kini proses hukum terhadap ketiganya belum jelas.

l l l

PEMILIHAN Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang memenangkan Miranda diikuti 57 anggota Komisi Keuangan dan Perbankan. Dalam pemilihan yang berlangsung pada Selasa malam, 8 Juni 2004, itu Miranda…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…