Dendam Berdarah Di Jalan Ampera

Edisi: 32/39 / Tanggal : 2010-10-10 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Setri Yasra, Ramidi, Arie Firdaus


KETEGANGAN sudah terasa sejak pagi di pengadilan negeri Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu pekan lalu. Sejak pukul sembilan, sekitar seratus orang pemuda berbadan kekar bergerombol di halaman pengadilan. Tak terlihat ada yang membawa senjata tajam, tapi wajah lelaki yang sebagian besar berasal dari Maluku itu terlihat dalam raut "siaga satu".

Komisaris Besar Gatot Edy, Kepala Kepolisian Sektor Jakarta Selatan, yang juga datang sejak pagi, mengaku sudah mendapat sinyal bakal terjadi bentrokan. Untuk itu, 286 personel polisi dikerahkan menjaga persidangan Bernardus Melala dan Kanor Lolo, dua anggota staf pengaman klub Blowfish, yang duduk di kursi terdakwa kasus pembunuhan.

"Kami siap-siap kalau timbul lagi keributan," kata Gatot kepada Tempo. Ini adalah persidangan ketiga. Sebelumnya, Rabu dua pekan lalu, saat digelar persidangan kedua, Bernardus dan Kanor sempat dikeroyok sekelompok pemuda tak dikenal.

Perkiraan Gatot tak meleset. Tiga jam berlalu, saat "kelompok pengeroyok" tadi tengah makan siang di restoran Padang yang bersebelahan dengan gedung pengadilan, tiba-tiba saja terdengar suara teriakan. Dari arah Jalan T.B. Simatupang, puluhan lelaki menumpangi tiga bus Kopaja 608 berhamburan keluar. Dengan kelewang terhunus, mereka merangsek maju ke arah pengadilan.

Sadar "tamu" yang ditunggu-tunggu itu telah datang, kelompok…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?