Untuk Eksistensi Dae Han Min-guk
Edisi: 32/39 / Tanggal : 2010-10-10 / Halaman : 70 / Rubrik : IMZ / Penulis : Cheta Nilawaty , ,
DAE Han Min-guk, atau Negara Han yang Besar. Begitulah Republik Korea Selatan menyebut dirinya untuk membedakan dengan Korea Utara. Pemerintah negeri ini agaknya paham, hanya melalui strategi kebudayaan yang jelas, kebesaran itu bisa dicapai.
Salah satu strategi itu adalah mendaftarkan situs-situs warisan budaya dan sejarahnya ke UNESCO World Heritage. Awalnya pada 1995. Pemerintah Korea Selatan mendaftarkan empat situsnya, antara lain Gua Buddha Seokguram Grotto, Kuil Buddha Bulguksa, Kitab Kayu Tripitaka Koreana dari Haeinsa, dan Kompleks Pemakaman Jongmyo.
Empat bangunan itu menjadi situs Korea pertama yang dikenal masyarakat dunia. Sejak saat itu pula sejarah dan kebudayaan Korea Selatan secara perlahan dikenal secara global. Pemerintah Korea pun menjadi semakin rajin memoles dan mendaftarkan situs warisan budaya dan sejarahnya ke UNESCO World Heritage. "Kegiatan ini adalah upaya untuk membuat globalisasi budaya tradisional Korea," ujar Lee Dong-min dari Cultural Heritage Administration of Korea (CHA).
Pada 1998, UNESCO mengeluarkan proklamasi mahakarya budaya manusia nonmaterial untuk melindungi warisan budaya nonmaterial dunia. Tiga tahun setelah itu, tiga warisan budaya nonmaterial Korea langsung diumumkan sebagai mahakarya: Jongmyo-jeryeak (musik untuk…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…