Kesaksian Teater Kubur
Edisi: 32/39 / Tanggal : 2010-10-10 / Halaman : 78 / Rubrik : TER / Penulis : Ags. Arya Dipayana , ,
Melihat negeri ini tak ubahnya melihat sebuah rumah dengan pintu dan jendela tercerabut dari engselnya. Segalanya terbuka, dan apa pun dapat keluar-masuk dengan bebasnya. Siapa pun dapat masuk dengan gagasan, pemikiran, dan nilai-nilai.
Kesaksian inilah yang hendak ditam-pilkan Teater Kubur lewat pertunjukan On-Off (Rumah Bolong) sebagai salah satu penyaji dalam Festival Salihara Ketiga, pada 25 dan 26 September 2010, di Galeri Salihara, Jakarta Selatan. Karena tuntutan artistik, mereka menyulap ruang pameran menjadi panggung pertunjukan berbentuk arena. Disutradarai Dindon W.S., selama kurang lebih 90 menit, 17 aktor Teater Kubur menyita perhatian penonton yang memadati ruang tersebut.
Adegan dibuka dengan potret sebuah rumah yang dilanda…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…