Dari Sebuah Festival Yang Penuh Warna
Edisi: 32/39 / Tanggal : 2010-10-10 / Halaman : 82 / Rubrik : FL / Penulis : Leila S. Chudori, Nunuy Nurhayati ,
Dari Afrika Selatan pada 1950 an ketika apartheid masih membelah manusia berdasarkan warna dan gender ke Jepang di masa kini yang menyorot kehidupan seorang perupa cemerlang dan transformasinya. Dari daratan Cina yang gerah ke tanah Jakarta yang berisi lelaki dan perempuan yang bertanya tentang identitasnya.
Festival Film Q ke 9 pekan lalu dibuka di GoetheHaus untuk merayakan keragaman. "Tujuan kami sebetulnya ingin menayangkan film film alternatif, yang berbeda dengan film film populer yang disajikan di bioskop," kata John Badalu, Direktur Festival Film Q. Jadi, selain menyajikan film bertema gay, lesbian, dan transgender, festival ini menayangkan film bertema hak asasi manusia dan bertema sosial.
Jika kemudian ada protes dari beberapa pihak (lihat "Mereka yang Menentang"), tentu saja itu harus dianggap sebagai perbedaan pendapat di negeri demokrasi. John Badalu mengakui, sejak pertama kali festival ini diselenggarakan pada 2002, memang sudah dua kali mereka diprotes. "Tapi selalu terjadi dialog yang baik, kok," katanya.
Inilah beberapa film yang disajikan dalam festival yang sempat dipersoalkan itu.
Pyuupiru 2001 2008
Sutradara: Daishi Matsunaga
Pyuupiru adalah sebuah kontradiksi. Pada 2001, ketika kamera Daishi Matsunaga menyorot wajahnya tanpa polesan, kita melihat seorang lelaki ceking, berambut tipis, dengan senyum tersipu agak kikuk, bertanya apa yang harus dilakukan di muka kamera. Tapi, ketika kita melihat desainnya, gambarnya, warna -warna yang dipilihnya, kita menyaksikan sebuah gebrakan. Sebuah pernyataan. Sebuah ledakan yang berhasil me-nembus lorong perkawinan seni rupa dan mode.
Pyuupiru juga sebuah kontradiksi karena dia lahir sebagai anak lelaki bungsu dari pasangan Chieko Kumode dan Masaru Kumode. Tapi karakternya yang flamboyan dan keinginannya untuk mengenakan rok dan sepatu hak tinggi, yang membuat orang tuanya bingung (saat itu), menunjukkan Pyuupiru berjiwa feminin. Ayah, ibu, dan abangnya, Naoaki Kumode, mengaku agak heran ketika kawan kawan si bungsu memanggilnya Pyuupiru. Itu nama pemberian kawannya, seorang waria bernama Mayuyakko.
Sang abang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Sebuah Film untuk Mutiari dan Lain-Lain
1994-04-30Sutradara: jim sheridan. skenario: terry george, jim sheridan. aktor: daniel day-lewis, emma thomson, pete postlethwaite.…
Madonna, Kejujuran dan Ketelanjangan
1994-01-22Sutradara: alek keshishian. produksi: propaganda film. resensi oleh: leila s chudori
Robin Hood Pelesetan
1994-01-22Sutradara: mel brooks. skenario: mel brooks, evan chandler, david shapiro. pemain: cari elwes, richar lewis,…