Kisah Kereta Angin Negeri Tulip
Edisi: 33/39 / Tanggal : 2010-10-17 / Halaman : 51 / Rubrik : IMZ / Penulis : Tantyo Bangun , ,
SUATU siang di Paleis Huis ten Bosch, istana Ratu Beatrix di Den Haag, Belanda. Sang Ratu dijadwalkan menerima laporan tentang pembentukan kabinet baru negeri itu. Seorang pengendara sepeda dengan santai memasuki pintu depan istana dan berhenti di depan petugas protokol. Sang petugas dengan sigap menyilakan sang pengendara masuk. Sepedanya kemudian diparkirkan oleh sang petugas.
Pengendara sepeda itu adalah Piet Hein Donner, Menteri Sosial dan Tenaga Kerja Belanda, yang datang melaporkan hasil pembentukan kabinet. Untuk misi sepenting itu, ia tiba tanpa iringan mobil dan pengawal, tapi mengayuh sepeda sendirian.
Cerita semacam ini memang melegenda di Negeri Kincir Angin. Kisah ini menunjukkan betapa sepeda telah membudaya di negeri itu. Tapi tak semua pihak bisa memahaminya. "Saat saya menceritakannya dalam sebuah seminar, seorang peserta dari Inggris bertanya, 'Apakah sang Menteri tidak diberhentikan dari pekerjaannya, karena tidak menghormati Ratu (dengan naik sepeda ke istana)?'" kata Hans Voerknecht dari Fietsberaad atau Badan Konsultasi Sepeda Belanda.
Tentu saja tidak. Seperti ditulis sejarawan Belanda, Han van der Horst, dalam buku Low Sky, Understanding the Dutch, "Di Belanda, kesederhanaan adalah sebuah kebajikan." Mungkin itulah kata kuncinya: kesederhanaan. Kebersahajaan alat transportasi yang bernama sepeda itu tumbuh dan menyatu sebagai budaya dalam masyarakat Belanda.
Popularitas sepeda sudah terasa sebelum orang memasuki negara itu. Dalam perjalanan kereta api dari Brussel menuju Groningen di Belanda Utara pekan lalu, Tempo melihat seorang bapak dengan tenang membawa sepeda lipat dan meletakkannya di rak atas kepala. Dan, saat turun, tampaklah bahwa di setiap gerbong kereta itu setidaknya ada satu orang seperti dia.
Di negeri itu, jumlah sepeda melebihi jumlah penduduknya. Statistik pada 2005 menunjukkan ada sekitar 18 juta sepeda untuk sekitar 16 juta penduduk. Kepemilikan ini berbanding lurus dengan penggunaan. Belanda menempati posisi negara pesepeda nomor satu di dunia: 27 persen dari seluruh mobilitas penduduknya dilakukan dengan sepeda. Bandingkan dengan Amerika Serikat, dengan "budaya mobil"-nya: hanya satu persen transportasi dilakukan dengan sepeda.
Di antara kota-kota yang cukup besar di Belanda, Groningen menempati posisi persentase bersepeda tertinggi. Wajah Groningen sebagai…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…