Jalur Sepeda Digusur Motor
Edisi: 33/39 / Tanggal : 2010-10-17 / Halaman : 58 / Rubrik : IMZ / Penulis : Nunuy Nurhayati, Muh. Syaifullah , Alwan Ridha Ramdani
BELASAN sepeda motor itu terparkir rapi di pinggir Jalan Diponegoro, Bandung, persis di depan Gedung Sate. Pemandangan pada Ahad pagi pekan lalu itu membuat kesal Wahyudin, 27 tahun. Dia merasa haknya sebagai pengendara sepeda diserobot. Maklum, lokasi parkir dadakan itu sebenarnya jalur khusus yang disediakan pemerintah kota bagi pengendara sepeda. "Percuma sudah dibuat mahal-mahal kalau tidak bisa digunakan," katanya kesal.
Sejak Agustus lalu, Pemerintah Kota Bandung memang menyediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda. Jalur itu ditandai dengan cat standar markah jalan termoplastik berwarna biru langit dengan pembatas berupa garis putih putus-putus. Jalur khusus sepeda selebar 1,6 meter tersebut terbentang sepanjang 8.128 meter melintasi Jalan Diponegoro, Simpang Dago, Jalan Sulanjana, Jalan Ganesha, Jalan Dago, Jalan Siliwangi, dan Balai Kota hingga Gedung Sate.
Dalam tahap pertama, ada empat paket jalur yang sedang dibangun, yaitu Jalan Diponegoro-Simpang Dago, Jalan Sulanjana-Jalan Ganesha, Jalan Dago-Jalan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Iqbal, Sang ’Allama
2008-04-20Tanggal 21 april 2008 menandai genap tujuh dekade wafatnya muhammad iqbal. selaku politikusnegarawan, sumbangan terbesar…
Iqbal, Sang Politikus
2008-04-20Sebuah pidato terlontar di depan anggota partai politik liga muslim pada 29 desember 1930 di…
Kerajaan Cinta dalam Senyap Mawar
2008-04-20Tidak mudah menguraikan kekuatan puisi seorang penyair besar, kecuali melalui perbandingan sajak dengan penyair lain…