Lakon Diskusi Suami Dan Istri
Edisi: 30/21 / Tanggal : 1991-09-21 / Halaman : 110 / Rubrik : TER / Penulis :
Sebuah esei yang ekspresif tapi melelahkan. Apakah teater cukup dengan ide?
Apakah tontonan sudah kedaluwarsa?
; SELURUH ruang Teater Tertutup Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dibalut oleh
karya Roejito. Di kiri, kanan, atas, dan belakang ada layar. Masuk ke dalam
ruang itu, kita seperti diajak masuk ke dalam otak manusia yang sedang
berpikir.
; Di panggung, layar sudah terbuka. Para pemain sudah menempati posisinya.
Duduk di atas lantai pentas tampak beberapa orang asyik menonton televisi.
Jauh di belakang ada yang memakai setelan hitam dengan caping di kepala
melompat-lompat seperti kodok. Seorang pemain selo memunggungi penonton.
Seorang tukang sapu, memakai kain putih, dada telanjang, badan belepotan
tepung putih, menyapu seperti sedang mengucapkan doa.
; Pertunjukan sudah dimulai sebelum gong ketiga berbunyi. Suara sapu yang
bagaikan mesin penghisap mengeram di telinga. Orang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…