Pahlawan Karanganyar Menunggu Keputusan
Edisi: 35/39 / Tanggal : 2010-10-31 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Purwani Diyah Prabandari, Ukky Promartanyo , Ahmad Rafiq
HINGGA sekitar pukul satu dinihari, Selasa pekan lalu, Dyah Sujirah belum tidur. Dia memelototi layar laptop cicilan yang belum lunas. Perempuan yang biasa disapa Sipon itu membuka-buka akun Facebook anak sulungnya, Fitri Nganthi Wani. Dibacanya tulisan, "Gak bisa mikir ya, mikirin Mbah Kakung mau jadi pahlawan." Tahulah dia, Soeharto masuk daftar calon pahlawan nasional dari Kementerian Sosial. "Saya ingin marah, tapi pada siapa," katanya.
Ibu dua anak itu masih harus bergulat sendirian menghidupi keluarganya setelah suaminya, aktivis buruh dan penyair Wiji Thukul, raib hampir berbarengan dengan belasan aktivis lain, menjelang Soeharto jatuh, 12 tahun silam. "Bagaimana dengan keluarga saya yang menjadi korban, dan tidak dihiraukan selama ini?" kata warga Surakarta, Jawa Tengah, itu.
Senin pekan sebelumnya, Menteri Sosial Salim Segaf al-Jufrie menerima hasil kerja Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat. Sepuluh nama direkomendasikan menjadi calon pahlawan nasional, di antaranya Soeharto, Ali Sadikin, dan Abdurrahman Wahid.
Siang itu juga, sepuluh nama itu diberangkatkan ke kantor Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. "Mereka membantu Presiden untuk mempertimbangkan," kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Rusli Wahid. Setelah itu, Presiden akan memutuskan.
Tak hanya Sipon yang ternganga membaca berita…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?