Esai Puitik Dalam Opera Lirik Tan Malaka
Edisi: 35/39 / Tanggal : 2010-10-31 / Halaman : 107 / Rubrik : TER / Penulis : Suka Hardjana , ,
Sayup-sayup terdengar mars Selamat Tinggal Slavianka dari sebuah transmisi radio. Ruang teater komunitas Salihara berselimut cahaya te maram. Masih kosong. Himne revolusi Bolsyewik itu terdengar berulang-ulang sebagai pengantar suasana pertunjukan. Penonton berdatangan memasuki gedung pertunjukan.
Dulu, di awal abad ke-20, mars itu menjadi alat ampuh propaganda politik proletariat yang menggetarkan. Kini tak lagi. Ia hanyalah sepotong baut kecil karya seni yang disisipkan sebagai pembuka ingatan sebuah pertunjukan teater musik. Persis seperti sekilas garis merah yang melintas di kanvas elektronik di sisi pentas. Sepotong kilas balik. Suatu kesan simbolis yang tak perlu penjelasan. Imaji artistik saja. Bukan agitasi propaganda politik.
Di depan penonton, terpapar seonggok rangkaian berjenjang konstruksi panggung opera. Kelok tangga kayu diagonal yang tersusun apik, cerobong pabrik, dan beberapa obyek lain seperlunya. Beberapa lampu langit-langit menjadi pendukung suasana re dup yang tak pernah benar-benar benderang. Ini pentas musik opera karakteristik. Bukan ruang disko atau teater musikal. Semua terukur dalam proporsi-lirih dan temaram.
Di sisi kiri depan altar tontonan berkerumun sekelompok pemusik berseragam hitam. Langsung di bawah ketinggian langit-langit pentas, membujur sederet penyanyi kor yang berkostum gelap juga. Di ruang temaram seukuran 4 x 10 x 8 meter, yang sarat benda-benda desain pentas teater musik, berseliweran berbagai tanda gerak flegmatis, bunyi, kata, cahaya, dan kode-kode teatrikal lainnya. Terlalu miopia untuk sebuah opera ruang yang padat pendukung. Di ruang sempit yang padat itu pula pada mulanya penonton seperti hendak disugesti dengan berbagai abstraksi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…