Sarden Mentah Di Mentawai
Edisi: 37/39 / Tanggal : 2010-11-14 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Setri Yasra, Riky Ferdianto , Reza Maulana
MEREKA berteduh di bawah tenda yang sudah lusuh. Di bawah terpal sepanjang 50 meter, 180 orang berjubel seperti sarden. Terpal itu ditegakkan seadanya: rangkanya batang pohon yang diikat dengan tali dari akar tanaman menjalar. Berfungsi sebagai pelindung dari hujan dan terik, tenda itu tak kuasa menahan angin yang masuk dari empat penjuru.
Rumah pengungsian itu dihuni warga Dusun Tirik, Timur, dan Sabeugunggung, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara. Tenda itu merupakan bantuan dua tahun silam, saat gempa 8,4 skala Richter menghantam kampung mereka. Berlokasi satu kilometer dari garis pantai di ketinggian 40 meter, hari itu lokasi pengungsian didera hujan lebat. "Kami tidak bisa tidur karena badai. Angin bertiup kencang sekali," ujar Kilian, Kepala Dusun Tirik, kepada Tempo, Jumat dua pekan lalu.
Lima hari setelah gempa 7,2 skala Richter dan gelombang tsunami datang menghancurkan kampung mereka, warga kini berjuang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?