Gaduh Saham Jawara Baja
Edisi: 37/39 / Tanggal : 2010-11-14 / Halaman : 129 / Rubrik : EB / Penulis : Padjar Iswara, Retno Sulistyowati, Agoeng Wijaya
TAK ada hari libur akhir pekan bagi Direktur Utama Bahana Securities Eko Yuliantoro. Sabtu siang dua pekan lalu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mengundangnya ikut rapat mendadak bersama Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang dan Direktur Keuangan Sukandar serta anggota direksi lainnya di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
Agendanya sangat penting, yakni membahas revisi harga jual saham Krakatau Steel yang akan diprivatisasi. Direktur Utama Danareksa Sekuritas Marciano Herman, dan Direktur Mandiri Sekuritas Harry M. Supoyo, ikut bergabung dalam pertemuan itu. "Menteri menanyakan bagaimana kemungkinan perubahan harga," kata Eko kepada Tempo di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Bahana, Danareksa, dan Mandiri Sekuritas adalah penjamin pelaksana emisi (joint lead underwriter) privatisasi Krakatau Steel sekaligus pemimpin sindikasi penjualan saham di dalam negeri. Credit Suisse dan Deutsche Bank sebagai agen penjual saham Krakatau di luar negeri.
Pemerintah menetapkan harga jual 20 persen saham (3,155 miliar lembar) Krakatau Steel Rp 850 per lembar pada 25 Oktober lalu. Harga itu mengacu pada hasil book building-penentuan harga mirip lelang-periode 12-20 Oktober lalu kepada investor asing di sejumlah negara dan investor lokal. Tapi masyarakat, politikus, dan para ekonom memprotes keras harga jual saham produsen baja dari Cilegon, Banten, itu. Mereka menilai harga jual saham Krakatau Steel Rp 850 terlalu murah.
Suara nyaring datang dari Dradjad Wibowo. Menurut Wakil Ketua Partai Amanat Nasional itu, harga wajar saham produsen baja terbesar di Indonesia ini sekitar Rp 1.370 per lembar. Bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu mengacu kepada rencana patungan Krakatau dan Pohang Steel Corporation (Posco)-sudah dilakukan peletakan batu pertama-yang bisa menghasilkan kapasitas produksi baja 3…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…