Mandiri Di Tengah Bencana
Edisi: 38/39 / Tanggal : 2010-11-21 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Purwani Diyah Prabandari, Anang Zakaria , Ahmad Rafiq
SUDAH tiga hari Hartono tak mengerjakan tugas rutinnya. Padahal saban pagi ia tetap menuju Balai Desa Sukorejo, Mertoyudan, Magelang, tempatnya berkantor selama ini. "Saya jadi sukarelawan dadakan," kata Kepala Badan Permusyawaratan Desa itu.
Sejak Ahad pekan lalu, Hartono mengurusi 331 pengungsi Gunung Merapi dari berbagai desa di Kecamatan Sawangan, Dukun, dan Salam. Tak ada orang pemerintah ataupun relawan dari luar turun tangan. Hanya dia, perangkat desa, dan penduduk yang menanggung semua pengungsi.
Pada kedatangannya, para pengungsi itu bisa dibilang hanya membawa pakaian yang melekat di badan. Tak ada perbekalan apa pun. Ketika zona bahaya diperluas dari 15 kilometer menjadi 20 kilometer, Kamis dua pekan lalu, barak-barak pengungsian yang awalnya dianggap aman harus segera dikosongkan.
Evakuasi dilakukan bergegas. Jangankan bekal, tak sedikit pengungsi tercecer dari keluarga. Pengungsi di Balai Desa Sukorejo itu bahkan rata-rata telah pindah lokasi pengungsian dua atau tiga kali. Tak kuasa menolak mereka yang membutuhkan uluran tangan, warga Sukorejo langsung membentuk "kepanitiaan".
Hartono ditunjuk menjadi koordinator. Ia kelabakan. Selain dia belum terbiasa menangani bencana, bantuan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?