Pemburu Utang, Penjaga Parkir

Edisi: 38/39 / Tanggal : 2010-11-21 / Halaman : 60 / Rubrik : INVT / Penulis : Budi Setyarso, Anne L. Handayani., Budi Riza.


BERDIRI menelepon di pintu pagar markasnya, rumah tipe 36 di Kaveling DKI Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Umar Ohoitenan Kei, 33 tahun, tampak gelisah. Pembicaraan terkesan keras. Menutup telepon, ia lalu menghardik, "Hei! Kenapa anak-anak belum berangkat?"

Hampir setengah jam kemudian, pada sekitar pukul 09.00, pertengahan Oktober lalu itu, satu per satu pemuda berbadan gelap datang. Tempat itu mulai meriah. Rumah yang disebut mes tersebut dipimpin Hasan Basri, lelaki berkulit legam berkepala plontos. Usianya 40, beratnya sekitar 90 kilogram.

Teh beraroma kayu manis langsung direbus-bukan diseduh-dan kopi rasa jahe segera disajikan. Hasan mengawali hari dengan membaca dokumen perincian utang yang harus mereka tagih hari itu. Entah apa sebabnya, tiba-tiba Hasan membentak pemuda pembawa dokumen. Yang dibentak tak menjawab, malah melengos dan masuk ke ruang dalam.

Umar Kei, 33 tahun, nama kondang Umar, tampak terkejut. Tapi hanya sedetik, setelah itu terbahak. Dia tertawa sampai tubuhnya terguncang ke belakang. Mendekat ke Hasan, ia ikut membaca beberapa helai kertas. Para pemuda lainnya, sekitar sepuluh orang, duduk diam. Mereka menanti sang bos menghitung "peluang bisnis" hari itu.

Setengah jam kemudian, rombongan enam orang meninggalkan mes dengan Daihatsu Xenia perak. Dua orang lainnya terpisah dengan sedan tua. Tujuan mereka satu rumah toko di kawasan Bukit Indah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam catatan, pemiliknya seorang pemasok perusahaan pengeboran. Ia berutang Rp 3 miliar kepada pemberi order penagihan utang.

Sebelum mereka berangkat, Umar menelepon seorang petugas di Kepolisian Sektor Kelapa Gading. Ia menyampaikan rencana kedatangan anak buahnya di wilayah itu. "Ini koordinasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya kepada Tempo.

Kepala Polsek Kelapa Gading Komisaris Donny Adityawarman mengatakan pernah mendengar nama Umar. Tapi ia mengaku belum pernah bertemu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.